Senin, 04 Oktober 2010

MASALAH KEKERASAN DALAM KELUARGA / RUMAH TANGGA

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Kekerasan dalam rumah tangga sering kali terjadi karena adanya masalah ekonomi atau perselingkuhan. Banyak seorang istri meminta cerai karena suaminya tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi sang suami tidak bisa menerima perceraian begitu saja. akibatnya karena sang istri dan sang suami berbeda pendapat, akhirnya mereka bertengkar dan mengakibatkan kekerasan dalam rumah tangga. Entah itu istrinya yang menyiksa suaminya agar mau bercerai dengannya, atau pun suaminya yang memukuli istrinya karena tidak terima di pelakukan seperti itu hanya karena tidak sanggup membiayai atau menafkahi keluarga.
Ada pula yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga akibat perselingkuhan. Karena suami atau istrinya terpikat oleh laki-laki atau perempuan lain, sampai keluarganya sendiri tidak diperdulikannya lagi atau sudah lupa sama keluarga, yang sehingga membuat istri atau suaminya tidak terima karena pasangannya lebih memilih yang lain yang mengakibatkan keluarganya di terlantarkan, akhirnya mereka bertengkar. Dan karena pasangan mereka yang berselingkuh itu lebih memilih wanita atau laki-laki lain yang membuat mereka terpikat, akibatnya mereka memperlakukan pasangannya itu dengan tidak sewajarnya. Seperti istrinya dipukuli, dll.
Seharusnya dalam rumah tangga, suatu pasangan harus bisa menerima satu sama lain, entah itu kekurangannya atau pun kelebihannya. Suatu pasangan juga seharusnya saling mempercayai, dan setia kepada pasangannya. Jangan sampai hanya karena nafsu dan emosi, semuanya menjadi sebuah pertengkaran yang mengakibatkan kekerasan dalam rumah tangga. Itu hanya akan merugikan diri kita sendiri, dan hanya karena hal itu juga kita akan mengecewakan dan mempermalukan keluarga kita sendiri. Apa lagi kalau sampai mengakibatkan perceraian, “apa kalian tidak memikirkan masa depan anak-anak kalian?”. Pikirkan juga bagaimana perasaan anak kalian, bagaimana kalau kalian sampai bercerai, jangan hanya memikirkan diri sendiri, pikirkanlah juga keluarga anda.

4 komentar: