Senin, 07 Januari 2013

CERPEN CINTA DALAM HATI


CINTA DALAM HATI




“Heeey, ngapain kamu melamun disini? Lagi ngeliatin apa sih?”

 Panggil Rina temanku yang sedang melihatku melamun sambil melihat orang aku sukai.

Oh iya, namaku Gita, aku sekolah disalah satu SMA yang mungkin menurut beberapa orang sekolahku itu unggulan. Disekolah itu terdapat seorang laki-laki namanya Angga, yang menurutku tidak tampan dan penampilannya biasa saja. Tapi itu memang seleraku, aku menyukai cowok yang manis.

Hingga suatu ketika aku naik kelas dan masuk kelas yang baru. Ternyata “astaga! Aku sekelas dengannya”. “Cieeeee sekelas sama Angga, cowo yang selama ini kamu suka diam-diam tuh” Celetuk Rina temanku, “ssssssstttttt… diam! Nanti orangnya tahu, aku malu!!” Sahutku dengan nada perlahan.
“Gitaaa, ayo cepat kita ganti baju olahraga” Panggil Rina. “Iyaaa, tunggu sebentar, aku ambil bajuku dulu” Aku pun bergegas menuju kamar mandi dengan Rina untuk mengganti baju olahraga.

Pada saat jam olahraga itu aku melihatnya bermain basket, “ya tuhan, makin manis saja dia kalau sedang bermain basket seperti ini” Ucapku dalam hati, yang hanya bisa mengaguminya dari kejauhan.
“Wooy ngeliatin aja kamu bisanya, samperin dong, ungkapin kalau kamu tuh suka sama dia, dari pada kamu diam-diam kaya gini terus” celetuk Rina. “Tapi rin, mana mungkin? Aku kan cewe, masa iya aku lagi ungkapin perasaanku ke cowo? Malu kali rin” Jawabku dengan pikiran yang mustahil. “Heh git, sekarang itu udah gak jaman kali cowo ungkapin perasaannya duluan ke cewe” Rina semakin menegaskan aku. “Ah masa sih rin?” Jawabku masih tidak percaya, “baiklah kalau begitu aku coba deh ya” Aku mencoba memberanikan diri.

“Malam ga, ini aku gita. Besok kan hari minggu, rencananya aku mau mengajak kamu makan siang di café XX, kamu ada acara gak besok? Kalau ada, yaaa gak apa-apa, lain kali aja kita jalannya. Maaf kalau mengganggu kamu sebelumnya”

Begitulah bunyi sms yang aku kirim pada Angga

“Dia mau gak ya” “Dia ada acara gak ya besok” Ucapku dalam hati dengan perasaan gak menentu, dan pikiran yang kemana-mana. “Triiiiinnnng……” Tiba-tiba handphoneku berbunyi, ada pesan yang masuk. 

“Maaf git, aku besok ada acara mau ngantar mama aku ke rumah saudaranya. Mungkin lain kali kita bisa jalan, lagian tumben banget kamu ngajak aku jalan ada apa?”

Balasan pesanku dari Angga

“Tuh kan, aku bilang juga apa dia gak bisa kan” “Aduh mesti jawab apa lagi nih aku” Pikirku yang mulai semakin gak menentu.

“Iya gak apa-apa ga, kan bisa lain kali hehehehe.. Gak ada apa-apa kok, aku cuma mau ngajak kamu makan siang aja biar kita bisa makin akrab sebagai teman satu kelas, lagian kamu di sekolah jadi orang pendiam banget sih hehehe”


Balasku lagi yang mencoba membuka obrolan dengan sedikit gugup sebenarnya.

“Ah masa sih aku pendiam? Bisa aja kamu git. Ya udah lain kali kita jalan bareng ya”

Jawab Angga

“Yes! Berarti dia mau jalan denganku, lalalalalala” Teriakku dengan gembira

Hingga hari senin pada saat jam istirahat. “Triiiinngg…” Handphoneku berbunyi. “Git handphone kamu ada sms tuh” Panggil Rina. Aku buru-buru mengambilnya dari kantong dan melihat ada pesan dari siapa.

“Pulang sekolah aku tunggu didepan gerbang sekolah, kita makan siang bareng”

Begitulah bunyi pesan yang aku terima

“Angga!! Ini sms dari Angga rin, dia ngajak aku makan siang bareng pulang sekolah!” Kataku kepada Rina dengan perasaan senang. “Hah?! Serius kamu git? Waaahh kemajuan pesat kamu, lanjutin git” Tanya Rina dengan masih gak percaya.

Jam pulang sekolah pun tiba, dengan perasaan gugup aku pun berjalan menuju gerbang sekolah, disana sudah ada Angga yang sedang menungguku. Aku pun menyapanya “Hai ga, jadi kita makan siangnya?”, “Ya jadi lah git, masa gak jadi, ayo ikut aku” Kata Angga. 

Dengan menaiki motor miliknya aku pun bertanya “Kita mau makan dimana ga?”, “udah ikut aku aja” Sahut Angga. Ternyata aku dibawa kerumahnya, “ini kan rumah kamu ga, ngapain kita disini?”. “Ya kita makannya dirumah aku, kebetulan orangtua aku lagi pada sibuk, jadi aku gak ada teman deh. Ya udah ayo masuk!” Ajak Angga kepadaku.

Pada saat selesai makan di ruang tamu tiba-tiba Angga mendekatiku. “Git aku mau bicara sama kamu” Kata Angga dengan nada gugup kepadaku. 

“Ngomong apa ya ga? Bilang aja hehehe” Sahutku sambil mencairkan suasananya yang agak tegang.

“Aku… sebenarnya aku, mmmmmm…. Aku sebenarnya, suka sama kamu” Angga mengungkapan perasaanya kepadaku.

“Apa ga? Kamu…. Kamu suka sama aku?” Jawabku dengan tidak percaya pada apa yang telah dikatakannya tadi.

“Iya git, sebenarnya aku udah lama suka sama kamu, dan aku juga tahu kalau sebenarnya kamu juga suka sama aku, tapi aku masih gak berani ngomong ini sama kamu git” Perkataan Angga semakin bikin hatiku berdegub kencang.

“Tapi sekarang aku mesti bilang ini sama kamu, karena aku gak bisa memendam perasaan aku terus terusan git, hati aku juga pasti gak tenang. Besok aku akan pindah ke Jambi, ikut orangtua aku yang dipindah tugaskan ke sana” Kata Angga dengan perasaan sedih.

“Apa?!! Kamu mau pindah ga? Tapi kenapa secepat ini, baru aja kamu ungkapin perasaan kamu ke aku, tapi besok kamu udah mau pergi aja. Gimana perasaan aku ga?” Jawabku yang penuh tanda tanya dan perasaan yang sedih.

“Aku ngerti perasaan kamu git, tapi aku mau gimana lagi. Maafin aku git” Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya.

Aku pun dengan perasaan sedih langsung bergegas pulang. Kecewa, sedih, menyesal hanya itu yang dapat aku rasakan sekarang.

Hari ini pun tiba. Hari dimana Angga dan keluarganya akan pergi ke Jambi. “Triiiiinngg….” Ada pesan sampai di handphoneku.

“Git, baik-baik ya disini. Kamu jangan sedih lagi. Cari cowo yang lebih baik dari aku, kamu pasti bisa. Aku pamit ya git”

Pesan terakhir dari Angga 

Aku hanya bisa meratapi pesan itu, karena aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghalanginya pergi. Benar apa kata Angga, aku pasti bisa melanjutkan hidupku disini tanpanya, tanpa dia yang selama ini ada di hatiku.

---SEKIAN---

1 komentar: