Kata penghubung atau kata sambung bertugas menghubungkan
dua kata atau kalimat (klausa). Dalam bahasa Indonesia, kata penghubung dibagi
dalam lima kelompok.
1. Kata Penghubung Koordinatif
Kata penghubung yang menghubungkan dua unsur atau lebih, yang sifat atau
kedudukannya sama. Kata penghubung koordinatif, antara lain dan, atau, serta
tetapi. Kata dan digunakan untuk menandai hubungan penambahan. Kata atau
digunakan untuk menandai hubungan pemilihan. Kata tetapi digunakan untuk
menandai hubungan perlawanan.
Perhatikan contoh berikut!
1. Karena terlalu asik bermain dan bercanda, mereka lupa mengerjakan
tugas.
2. Bahan masakan ini dapat diganti dengan ikan atau daging sapi.
3. Mereka berlarian menuruni tangga, tetapi hanya dia yanng diam membatu.
4. Kata Penghubung Subordinatif
2. Bahan masakan ini dapat diganti dengan ikan atau daging sapi.
3. Mereka berlarian menuruni tangga, tetapi hanya dia yanng diam membatu.
4. Kata Penghubung Subordinatif
Kata penghubung yang menghubungkan dua kalimat atau lebih, yang
kedudukannya tidak sama. Dalam kalimat tersebut terdapat anak kalimat dan induk
kalimat. Berikut ini kalimat yang termasuk kalimat penghubung subordinatif.
1. a. Kata penghubung yang menunjukkan waktu: setelah, sebelum, ketika,
sementara, sehingga, sampai.
2. b. Kata penghubung yang menunjukkan syarat: jika, asalkan, manakala.
3. c. Kata penghubung yang menunjukkan pengandaian: seandainya, umpama.
4. d. Kata penghubung yang menunjukkan perlawanan: meskipun, kendatipun, biarpun.
5. e. Kata penghubung yang menunjukkan tujuan: agar, supaya, biar.
6. f. Kata penghubung yang menunjukkan kemiripan: seolah-olah, seperti, seakan-akan, sebagaimana.
7. g. Kata penghubung yang menunjukkan akibat: sebab, karena.
8. h. Kata penghubung yang menunjukkan penjelasan: bahwa.
9. i. Kata penghubung yang menunjukkan cara: dengan.
10. Kata Penghubung Korelatif
2. b. Kata penghubung yang menunjukkan syarat: jika, asalkan, manakala.
3. c. Kata penghubung yang menunjukkan pengandaian: seandainya, umpama.
4. d. Kata penghubung yang menunjukkan perlawanan: meskipun, kendatipun, biarpun.
5. e. Kata penghubung yang menunjukkan tujuan: agar, supaya, biar.
6. f. Kata penghubung yang menunjukkan kemiripan: seolah-olah, seperti, seakan-akan, sebagaimana.
7. g. Kata penghubung yang menunjukkan akibat: sebab, karena.
8. h. Kata penghubung yang menunjukkan penjelasan: bahwa.
9. i. Kata penghubung yang menunjukkan cara: dengan.
10. Kata Penghubung Korelatif
Kata penghubung yang menghubungkan dua kata, frase, atau klausa, yang
mengandung kedudukan sama. Dibawah ini dapat Anda lihatbeberapa kalimat yang
mengandung kata penghubung korelatif.
1. Baik pelatih maupun mahasiswa berlatih dengan tekun.
2. Apakah ditranfusi atau tidak, itu urusan dokter.
3. Entah berhasil, entah tidak, yang jelas ia tetap menolong korban itu.
4. Jangankan orang lain, ibunya pun tidak bisa menghalangi niat anaknya untuk masuk grup band tersebut.
5. Kata Penghubung Antarkalimat
2. Apakah ditranfusi atau tidak, itu urusan dokter.
3. Entah berhasil, entah tidak, yang jelas ia tetap menolong korban itu.
4. Jangankan orang lain, ibunya pun tidak bisa menghalangi niat anaknya untuk masuk grup band tersebut.
5. Kata Penghubung Antarkalimat
Kata penghubung yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.
Kata-kata yang termasuk konjungsi antarkalimat ialah walaupun, sekalipun
demikian, sesudah itu, selanjutnya, selamanya, kemudian, sebaliknya, bahkan,
akan tetapi, dengan demikian, serta oleh karena itu.
1. Kata Penghubung Antarparagraf
Kata penghubung yang menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf
berikutnya. Kata penghubung ini ditandai oleh kata (a) adapun, mengenai serta
(b) alkisah, konon.
Kelompok kata penghubung (a) sering digunakan di dalam bahasa Indonesia.
Kelompok kata (b) umumnya terdapat pada naskah karya sastra lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar